HTML Code :
<html>
<head>
<title>Tugas TIK (Wisnu Eka Nanda)</title>
</head>
<body>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=10%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=20%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=35%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=50%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=35%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=25%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=15%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=15%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=15%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=15%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=35%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=45%><br>
<hr color=#1a5e03 size=20 width=55%><br>
</body>
</html>
Preview :
Read more.....

Setelah sebelumnya saya memosting tutorial rubik's cube 3x3x3, kali ini saya akan menunjukkan video tutorial untuk mengembalikan rubik's cube 4x4x4 yang sudah teracak, kembali pada posisi semula. Langsung saja kita saksikan video berikut:
Part 1
Part 2
Part 3
Thanks to robertmingliang
Tutorial kali ini menerangkan cara untuk mengembalikan rubik’s cube 3x3x3 yang sudah teracak, kembali pada posisi semula dengan menggunakan Begginer’s method. Ada beberapa tahap dalam menyelesaikan rubik's cube 3x3x3, untuk lebih jelasnya lihat saja video tutorial berikut:
Part 1
Part 2
Part 3
Thanks to robertmingliang
Bagi yang ingin tahu cara menyelesaikan rubik's cube 4x4x4 bisa dilihat di sini
Read more.....
Part 1
Part 2
Part 3
Thanks to robertmingliang
Bagi yang ingin tahu cara menyelesaikan rubik's cube 4x4x4 bisa dilihat di sini
Rossi Mencari Tantangan Baru setelah 2010
BRNO - Kabar yang ditunggu-tunggu penggemar MotoGP itu akhirnya muncul juga. Usai Grand Prix Republik Ceko di Sirkuit Brno tadi malam WIB, Valentino Rossi mengumumkan masa depannya. Dan seperti yang sudah lama diantisipasikan, pembalap berjulukan The Doctor itu akan meninggalkan Yamaha di penghujung musim 2010.
Mulai tahun depan, kalau segalanya berjalan lancar, dia akan membela pabrikan Italia, Ducati.
Kepastian itu muncul lebih dulu dari kubu Yamaha, lewat rilis resmi tim yang menaungi Rossi, Fiat Yamaha. Dalam rilis yang hadir menjelang tengah malam WIB itu, Yamaha mengucapkan terima kasih atas segala kerja keras yang diberikan Rossi sejak kali pertama hubungan ini dijalin pada 2004 lalu.
"Mewakili Yamaha Motor Group, saya ingin mengucapkan terima kasih atas tujuh tahun luar biasa yang telah kami jalani bersama," kata Lin Jarvis, managing director Yamaha Motor Racing, di rilis tersebut.
"Valentino bergabung di Yamaha pada 2004, saat Yamaha sedang kesulitan di arena balap motor, setelah sebelas tahun tanpa gelar juara dunia. Kemenangan pertamanya untuk Yamaha di Afrika Selatan 2004 adalah momen yang begitu luar biasa, dan menjadi awal dari banyak kemenangan lain yang memuaskan penggemar MotoGP dan Yamaha di seluruh dunia," lanjutnya.
Jarvis mengakui, pihaknya mengakui kalau perpisahan ini merupakan sesuatu yang tidak diinginkan. "Tapi di sisi lain, kami sangat menghargai keputusannya untuk mencari tantangan baru. Kami berharap yang terbaik untuknya pada 2011 dan seterusnya," tambahnya.
Tidak lama setelah rilis itu beredar, Rossi ikut berbicara. Sama seperti Yamaha, dia pun bernostalgia tentang awal hubungannya pada 2004 lalu. "Sulit untuk menjelaskan dalam beberapa kata, seperti apa hubungan saya dengan Yamaha dalam tujuh tahun terakhir ini," ucapnya seperti dikutip Autosport.
Pada dasarnya, Rossi menganggap hubungan ini seperti sebuah kisah cinta yang indah. Dalam tujuh tahun itu, dia begitu mencintai motor YZR-M1-nya, yang dia bantu kembangkan hingga menjadi monster lintasan seperti sekarang. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para petinggi Yamaha.
Namun, Rossi lantas bilang kalau "tugasnya" di Yamaha sudah berakhir. "Sudah waktunya bagi saya untuk mencari tantangan baru. Sayangnya, kisah cinta yang paling indah pun harus punya akhir. Tapi kisah ini telah meninggalkan banyak kenangan bagi saya. Misalnya seperti ketika saya mencium M1 saya (usai kemenangan pertama) di Welkom (Afrika Selatan, Red). Seolah motor itu melihat saya lurus di mata dan bilang 'I love you!" tutur Rossi.
Tanda-tanda Sejak 2009
Dari rilis Yamaha dan pengakuan Rossi itu, perpisahan memang terkesan sangat baik-baik saja. Tapi, mungkin ada banyak pembicaraan internal yang sudah berlangsung sejak lama.
Tanda-tanda kepindahan Rossi ini sebenarnya sudah muncul sejak lama. Bahkan kalau mau ditelusuri, sudah muncul sejak akhir 2009 lalu. Ketika itu, Rossi sudah memberi ultimatum kepada Yamaha, berkaitan dengan berakhirnya kontrak dirinya dengan pabrikan itu pada akhir 2010. Ultimatum itu berkaitan dengan kontrak rekan setimnya di Fiat Yamaha, Jorge Lorenzo, yang juga berakhir di penghujung 2010.
"Yamaha harus memilih antara saya dan Jorge untuk 2011. Saya sudah punya opsi menarik untuk bergabung ke Ducati," kata Rossi seperti dilansir BBC Inggris, tertanggal 8 November 2009. "Saya tidak yakin 100 persen akan tetap bersama Yamaha. Tergantung pada apa yang terjadi tahun depan (2010, Red). Tergantung performa saya dan persaingan dengan Jorge Lorenzo," lanjutnya kala itu.
Waktu itu Rossi menambahkan, kesempatan bersama Ducati merupakan impian lainnya sebagai pembalap Italia. "Membalap untuk Ducati dan merebut gelar juara dunia naik motor Italia. Itu merupakan motivasi luar biasa," tandasnya.
Meski demikian, Rossi waktu itu juga bilang kalau bisa terus bersama Yamaha merupakan sebuah kebanggaan. "Ganti motor rasanya seperti selingkuh. Bagi Yamaha, penting sekali kalau saya bisa mengakhiri karir bersama mereka. Bagi saya, itu juga sangat penting," paparnya.
Awal tahun ini, ketika mengunjungi Indonesia, Rossi juga menegaskan niatan untuk bertahan di Yamaha. Meski saat itu, negosiasi perpanjangan kontrak masih berlangsung. Ketika itu, dalam wawancara khusus dengan harian ini, Rossi bilang masih ingin balapan dua tahun lagi (setelah 2010).
Sekarang, semuanya sudah berakhir antara Rossi dan Yamaha. Perceraian sudah resmi terjadi. Tinggal menunggu perpisahan yang sebenarnya, yaitu ketika musim 2010 berakhir nanti.
Dalam beberapa pekan terakhir, kabar kepastian perpindahan Rossi itu sudah banyak beredar. Tinggal menunggu ucapan resmi dari mulut Rossi.
Pada Juli 2010, lowongan di Ducati sudah terbuka ketika Casey Stoner menyatakan bakal hengkang ke Honda. Kemudian, muncul kabar dari Yamaha bahwa Rossi tidak akan diberi kesempatan menjajal motor YZR-M1 versi 2011, yang rencananya bakal diujicobakan untuk kali pertama di Brno, hari ini (16/8), sehari setelah GP Republik Ceko.
Itu, disambung dengan dominasi Jorge Lorenzo di sepuluh lomba pertama 2010 (menang tujuh kali), merupakan indikator kuat Rossi bakal pindah kubu.
Meski Rossi tidak lagi diberi kesempatan melakukan uji coba komponen baru, Yamaha menegaskan kalau The Doctor akan tetap diberi kesempatan untuk memburu kemenangan di penghujung musim 2010 ini. (Jawapos)
Read more.....
Mulai tahun depan, kalau segalanya berjalan lancar, dia akan membela pabrikan Italia, Ducati.
Kepastian itu muncul lebih dulu dari kubu Yamaha, lewat rilis resmi tim yang menaungi Rossi, Fiat Yamaha. Dalam rilis yang hadir menjelang tengah malam WIB itu, Yamaha mengucapkan terima kasih atas segala kerja keras yang diberikan Rossi sejak kali pertama hubungan ini dijalin pada 2004 lalu.
"Mewakili Yamaha Motor Group, saya ingin mengucapkan terima kasih atas tujuh tahun luar biasa yang telah kami jalani bersama," kata Lin Jarvis, managing director Yamaha Motor Racing, di rilis tersebut.
"Valentino bergabung di Yamaha pada 2004, saat Yamaha sedang kesulitan di arena balap motor, setelah sebelas tahun tanpa gelar juara dunia. Kemenangan pertamanya untuk Yamaha di Afrika Selatan 2004 adalah momen yang begitu luar biasa, dan menjadi awal dari banyak kemenangan lain yang memuaskan penggemar MotoGP dan Yamaha di seluruh dunia," lanjutnya.
Jarvis mengakui, pihaknya mengakui kalau perpisahan ini merupakan sesuatu yang tidak diinginkan. "Tapi di sisi lain, kami sangat menghargai keputusannya untuk mencari tantangan baru. Kami berharap yang terbaik untuknya pada 2011 dan seterusnya," tambahnya.
Tidak lama setelah rilis itu beredar, Rossi ikut berbicara. Sama seperti Yamaha, dia pun bernostalgia tentang awal hubungannya pada 2004 lalu. "Sulit untuk menjelaskan dalam beberapa kata, seperti apa hubungan saya dengan Yamaha dalam tujuh tahun terakhir ini," ucapnya seperti dikutip Autosport.
Pada dasarnya, Rossi menganggap hubungan ini seperti sebuah kisah cinta yang indah. Dalam tujuh tahun itu, dia begitu mencintai motor YZR-M1-nya, yang dia bantu kembangkan hingga menjadi monster lintasan seperti sekarang. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para petinggi Yamaha.
Namun, Rossi lantas bilang kalau "tugasnya" di Yamaha sudah berakhir. "Sudah waktunya bagi saya untuk mencari tantangan baru. Sayangnya, kisah cinta yang paling indah pun harus punya akhir. Tapi kisah ini telah meninggalkan banyak kenangan bagi saya. Misalnya seperti ketika saya mencium M1 saya (usai kemenangan pertama) di Welkom (Afrika Selatan, Red). Seolah motor itu melihat saya lurus di mata dan bilang 'I love you!" tutur Rossi.
Tanda-tanda Sejak 2009
Dari rilis Yamaha dan pengakuan Rossi itu, perpisahan memang terkesan sangat baik-baik saja. Tapi, mungkin ada banyak pembicaraan internal yang sudah berlangsung sejak lama.
Tanda-tanda kepindahan Rossi ini sebenarnya sudah muncul sejak lama. Bahkan kalau mau ditelusuri, sudah muncul sejak akhir 2009 lalu. Ketika itu, Rossi sudah memberi ultimatum kepada Yamaha, berkaitan dengan berakhirnya kontrak dirinya dengan pabrikan itu pada akhir 2010. Ultimatum itu berkaitan dengan kontrak rekan setimnya di Fiat Yamaha, Jorge Lorenzo, yang juga berakhir di penghujung 2010.
"Yamaha harus memilih antara saya dan Jorge untuk 2011. Saya sudah punya opsi menarik untuk bergabung ke Ducati," kata Rossi seperti dilansir BBC Inggris, tertanggal 8 November 2009. "Saya tidak yakin 100 persen akan tetap bersama Yamaha. Tergantung pada apa yang terjadi tahun depan (2010, Red). Tergantung performa saya dan persaingan dengan Jorge Lorenzo," lanjutnya kala itu.
Waktu itu Rossi menambahkan, kesempatan bersama Ducati merupakan impian lainnya sebagai pembalap Italia. "Membalap untuk Ducati dan merebut gelar juara dunia naik motor Italia. Itu merupakan motivasi luar biasa," tandasnya.
Meski demikian, Rossi waktu itu juga bilang kalau bisa terus bersama Yamaha merupakan sebuah kebanggaan. "Ganti motor rasanya seperti selingkuh. Bagi Yamaha, penting sekali kalau saya bisa mengakhiri karir bersama mereka. Bagi saya, itu juga sangat penting," paparnya.
Awal tahun ini, ketika mengunjungi Indonesia, Rossi juga menegaskan niatan untuk bertahan di Yamaha. Meski saat itu, negosiasi perpanjangan kontrak masih berlangsung. Ketika itu, dalam wawancara khusus dengan harian ini, Rossi bilang masih ingin balapan dua tahun lagi (setelah 2010).
Sekarang, semuanya sudah berakhir antara Rossi dan Yamaha. Perceraian sudah resmi terjadi. Tinggal menunggu perpisahan yang sebenarnya, yaitu ketika musim 2010 berakhir nanti.
Dalam beberapa pekan terakhir, kabar kepastian perpindahan Rossi itu sudah banyak beredar. Tinggal menunggu ucapan resmi dari mulut Rossi.
Pada Juli 2010, lowongan di Ducati sudah terbuka ketika Casey Stoner menyatakan bakal hengkang ke Honda. Kemudian, muncul kabar dari Yamaha bahwa Rossi tidak akan diberi kesempatan menjajal motor YZR-M1 versi 2011, yang rencananya bakal diujicobakan untuk kali pertama di Brno, hari ini (16/8), sehari setelah GP Republik Ceko.
Itu, disambung dengan dominasi Jorge Lorenzo di sepuluh lomba pertama 2010 (menang tujuh kali), merupakan indikator kuat Rossi bakal pindah kubu.
Meski Rossi tidak lagi diberi kesempatan melakukan uji coba komponen baru, Yamaha menegaskan kalau The Doctor akan tetap diberi kesempatan untuk memburu kemenangan di penghujung musim 2010 ini. (Jawapos)
JAKARTA — Alih-alih sebagai terapi atau pengganti rokok, e-cigs (electronic cigaretes) malah berbahaya bagi kesehatan, bahkan berujung kematian.
Rokok elektronik atau electronic nicotine delivery system (ENDS) dianggap sebagai alat penolong bagi mereka yang kecanduan rokok supaya berhenti merokok. Alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau biasa. Label "HEALTH" pun terpasang jelas pada kemasannya.
Namun, Dr Danardi Sosrosumihardjo, SpKJ, Direktur Pengawasan NAPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, sejauh ini Kementerian Kesehatan dan BPOM belum bisa merekomendasikan ENDS sebagai pengganti rokok karena mengandung bahan kimia yang berpotensi toksik pada tubuh.
Dirinya menjelaskan, berdasarkan penelitian yang dilakukan WHO terhadap sejumlah sampel produk ENDS ditemukan bahan-bahan seperti nikotin, dietilen glikol, gliserin, dan nitrosamin.
"Selain itu, produk ini juga mengandung banyak senyawa karsinogen, meskipun dalam kadar yang lebih kecil dibanding rokok biasa," ujarnya.
ENDS memang tidak membahayakan perokok pasif karena efek asap yang ditimbulkan hanya buatan dan merangsang sugesti perokok aktif. Namun, secara tidak sadar, ENDS sangat berisiko bagi perokok aktif bila dibandingkan dengan rokok tembakau.
Rokok tembakau bisa diketahui kandungan nikotin dan TAR-nya karena tercantum pada kemasan, sedangkan ENDS tidak ada keterangan apa pun tentang kandungan produk ini. Karena produknya yang refill atau isi ulang, perokok aktif tidak bisa mengetahui seberapa banyak nikotin yang masuk ke dalam paru-paru.
"Pemakaiannya tergantung orangnya, kalau orangnya tidak bisa mengendalikan diri, dia enggak akan peduli berapa kali harus isi ulang, lama-kelamaan dia bisa keracunan nikotin," tuturnya.
Saat ini WHO sendiri masih menganggap apa pun produk yang mengandung nikotin berbahaya bagi kesehatan. Jika ENDS dianggap bisa menjadi terapi atau pengganti bagi pecandu rokok, rasanya masih banyak uji klinis yang harus dilakukan.
"Nantinya, bukan memperbaiki kesehatan, malah menurunkan kesehatan lagi," sahut Danardi. (Kompas.com)
Read more.....
Rokok elektronik atau electronic nicotine delivery system (ENDS) dianggap sebagai alat penolong bagi mereka yang kecanduan rokok supaya berhenti merokok. Alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau biasa. Label "HEALTH" pun terpasang jelas pada kemasannya.
Namun, Dr Danardi Sosrosumihardjo, SpKJ, Direktur Pengawasan NAPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, sejauh ini Kementerian Kesehatan dan BPOM belum bisa merekomendasikan ENDS sebagai pengganti rokok karena mengandung bahan kimia yang berpotensi toksik pada tubuh.
Dirinya menjelaskan, berdasarkan penelitian yang dilakukan WHO terhadap sejumlah sampel produk ENDS ditemukan bahan-bahan seperti nikotin, dietilen glikol, gliserin, dan nitrosamin.
"Selain itu, produk ini juga mengandung banyak senyawa karsinogen, meskipun dalam kadar yang lebih kecil dibanding rokok biasa," ujarnya.
ENDS memang tidak membahayakan perokok pasif karena efek asap yang ditimbulkan hanya buatan dan merangsang sugesti perokok aktif. Namun, secara tidak sadar, ENDS sangat berisiko bagi perokok aktif bila dibandingkan dengan rokok tembakau.
Rokok tembakau bisa diketahui kandungan nikotin dan TAR-nya karena tercantum pada kemasan, sedangkan ENDS tidak ada keterangan apa pun tentang kandungan produk ini. Karena produknya yang refill atau isi ulang, perokok aktif tidak bisa mengetahui seberapa banyak nikotin yang masuk ke dalam paru-paru.
"Pemakaiannya tergantung orangnya, kalau orangnya tidak bisa mengendalikan diri, dia enggak akan peduli berapa kali harus isi ulang, lama-kelamaan dia bisa keracunan nikotin," tuturnya.
Saat ini WHO sendiri masih menganggap apa pun produk yang mengandung nikotin berbahaya bagi kesehatan. Jika ENDS dianggap bisa menjadi terapi atau pengganti bagi pecandu rokok, rasanya masih banyak uji klinis yang harus dilakukan.
"Nantinya, bukan memperbaiki kesehatan, malah menurunkan kesehatan lagi," sahut Danardi. (Kompas.com)